Untuk membuat jalan, agar jalan tersebut dapat dipakai hingga umur yang direncankan diperlukan suatu perkerasan tertentu. Menurut Supriyanto. B. (2011), Perkerasan jalan adalah suatu lapisan tambahan yang diletakkan diatas jalur “jalan tanah”, dimana lapisan tambahan tersebut terdiri dari bahan material yang lebih keras/kaku dari tanah dasarnya, dengan tujuan agar jalur jalan tersebut dapat dilalui oleh kendaraan (berat) dalam segala cuaca.
Sejarah perkembangan perkerasan jalan dimulai sejak saat dahulu kala. Sampai saat ini perkembangan sistem perkerasan jalan sudah sangat maju. Hal ini ditandai dengan munculnya atau temuan-temuan mengenai sistem perkerasan jalan. Perkerasan jalan sudah ada sejak dahulu, namun sampai saat ini ada beberapa jenis perkerasan jalan yang umumnya digunakan. Berdasarkan bahan pengikatnya konstruksi perkerasan jalan dapat dibedakan menjadi:
1. Konstruksi perkerasan lentur (flexible pavement)
Perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. Lapisan-lapisan perkerasannya bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar.
2. Konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement)
Perekerasan yang menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat. Plat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan diatas tanah dasar dengan atau tanpa lapisan pondasi bawah. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh plat beton.
3. Konstruksi perkerasan komposit (composite pavement)
Perkerasan kaku yang dikombinasikan dengan perkerasan lentur. Dalam perkerasan komposit ini dapat berupa perkerasan lentur diatas perkerasan kaku, atau perkerasan kaku diatas perkerasan lentur.
Selengkapnya, unduh Ebook Teknik Perkerasan Jalan
0 komentar:
Posting Komentar